Oleh Rudi Hendrik
Tahun 2017
Bab Sebelumnya:
Ini kedua kalinya Afrizal menginjakkan kakinya di rumah
mewah itu. Dengan dikawal dua lelaki besar, ia membawa tumpukan kotak-kotak
martabak yang diantarnya. Kali ini rumah itu tidak ada keramaian dan musik,
sepi-sepi saja.
Dalam kegundahan dan kebingungannya, akhirnya Afrizal
memutuskan mengantar pesanan ke si pemesan, meskipun kurang dua porsi. Ia telah
siap menanggung kerugian ataupun tuntutan si pemesan. Usai mengantarkan paket,
barulah ia akan pulang untuk mempertanggungjawabkan kecerobohannya kepada
bosnya, yaitu Ringgo.